Selasa, 13 Maret 2012

Demokrat: Kenaikan BBM Tak Bisa Ditawar, BLT Bukan Kampanye!

Farhan Masykur-masykur-idea.blogspot.com
            Kalau menaggapi fenomena saat ini,yaitu kenaikan BBM,ada yang pro ada yang kontra.Tidak ada salahnya bagi masyarakat yang memiliki tanggapan baik pro dan kontra,tapi perlu juga adanya suatu pemahaman dari munculnya suatu fenomena tersebut.Kebanyakan masyarakat saat ini lebih menyalahkan keputusan pemerintah,khususnya keputusan menteri ESDM,dengan alasan ekonomi,kesejahteraan,dan lain sebaginya.Bahkam kaum ekonomi menengah kebawah mendapat dukungan dari kaum Intelektual atau Mahasiswa hampir diseluruh wilayah Indonesia.Bukannya saya tidak pro dengan Mahasiswa,atau pro engan keptusan pemerintah,tapi lebih kepada jalan keluar terbaik terhadap suatu masalah!
       Bahkan kebanyakan dari mahasiswa,ataupun dari para wakil rakyat hanya memikirkan nasib rakyat dalam ruang lingkup kecil saja "Tanpa" memikirkan kehidupan Negara Indonesia ini kedepannya,maksudnya masyarakat di Indonesia kan hidup dalam Negara Indonesia,jadi kesejahteraan bersamalah yang harus kita perjuangkan.Apalah artinya jika kita berjuang sampai mati untuk rakyat tetapi Negara kita semakin hancur dan terpuruk,dalam ajaran kapitalis saat ini yang diajarkan id Universitas-universitas baik negeri ataupun swasta saat ini diajarkan juga tentang strategi untuk mensejahterakan ekonomi rakyat secara menyeluruh,apalagi kalau kita lihatnya dari ilmu Agama,terutama Agama Islam,sangatlah jelas bukan,
       Maka dari itu,marilah kita sama-sama berpikir secara sestematis,dan menggunakan hati tanpa mengesampingkan tauhid kita.Untuk permasalahan BBM ini,marilah kita telusuri dari penyebab awal sampai akhirnya muncul keputusan ini,saya yakin bahwa orang-orang atas yang ada di pemerintahan saat ini masih banyak yang menginginkan masyarakatnya sejahtera adn menjadikan Negara ini menjadi negara maju keepannya.Jadi janganlah menaggapi keputusan-keputusan pemerintah saat ini atau kedepannya dengan emosi dan nafsu saja,gunakan hati dan Ilmu.Coba anda bayangkan jika orang-orang yang ada dipemrintahan saat ini bekerja hanya menggunakan emosi adn nafsu saja tanpa aadnya strategi yang diadpatnya dari sebuah ilmu,apa jadinya negara ini.Jangan asal ngomong TIDAK tapi tidak mengerti ilmunya.
      Kita doakan saja supaya orang-orang yang bekerja dipemerintahan saat ini bekerja diiringi dengan slogan "Allah ulu,Allah lagi,Allah terus",bagi yang beragama selain islam yah dirubahlah dengan tuhannya masing-masing.Wallahua'lambissowaaaf....
Elvan Dany Sutrisno - detikFinance

Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR M. Jafar Hafsah menegaskan kenaikan harga BBM subsidi tak bisa ditawar. Karena kenaikan harga minyak dunia yang melambung tinggi.

"Kenaikan harga BBM tidak bisa dihindarkan. Kan sudah dirumuskan kompensasinya kepada masyarakat," kata Jafar kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/2/2012).

Kompensasi yang dimaksud adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT), yang dipandang Demokrat sebagai solusi konkret menyangkut kenaikan harga BBM.

"Kalau kita melakukan seperti itu, BLT kan sudah bagus. Dan BLT kan ada juga di Amerika Serikat, ada dana-dana seperti itu. Pada saat dinaikkan hari itu juga orang yang masuk kategori orang di bawah garis kemiskinan dapat subsidi," kata Jafar.

Jafar memahami kenaikan BBM akan berimbas pada kenaikan sembako. Namun saat ini, menurut dia kenaikan BBM tak bisa dihindarkan.

"Memang barang-barang akan naik. Dan itu berpengaruh kepada inflasi. Dan masyarakat berpenghasilan rendah, semakin rendah semakin merasakan perubahan-perubahan ini. Pada saat ini kita membalas dengan BLT," kata Jafar.

Jafar juga menegaskan BLT bukan bagian dari kampanye. Namun murni antisipasi kenaikan harga BBM.

"Bukanlah, kan ini tuntutan perekonomian, wong harga BBM meningkat. Dan subsidi akan memberatkan APBN, ini normal saja. Beban terhadap pemerintah terlalu besar. Ya APBN itu juga kan uang rakyat," kata Jafar.

Seperti diketahui, kemarin Menteri ESDM Jero Wacik secara resmi ke Komisi VII DPR, Menteri ESDM Jero Wacik mengajukan kenaikan harga BBM subsidi. Pemerintah minta harga bensin premium dan solar naik Rp 1.500/liter. Namun ini belum disetujui Komisi VII DPR. 

1 komentar: